AIR TUHAN
Jika sebuah pohon mampu menumbuhkan daun, maka pohon dapat pula menumbuhkan bunga dan buah. Demikian pula hidup seorang manusia. Diibaratkan manusia sebatang pohon dengan akal yang dia miliki, seorang manusia harus mampu menumbuhkan daun hidupnya melalui usaha dan do’a. Apabila usaha dan do’a ditumbuhkan oleh seorang manusia, maka ia akan mampu menghasilkan buah hidupnya yang disebut kehidupan sejahtera.
Sebuah pohon membutuhkan air untuk menumbuhkan daun dan buahnya. Air dibutuhkan sebuah pohon untuk menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis. Sangatlah penting air bagi kehidupan pohon-pohon itu. Begitu pula dengan kehidupan manusia. Untuk menumbuhkan pohon hidupnya, seorang manusia memerlukan bukan hanya sekedar air, melainkan Air Tuhan.
Air Tuhan merupakan Ajaran Tuhan. Air merupakan singkatan dari Agama, Ilmu dan Ridlo Tuhan. Seorang manusia diberi akal dan pikiran sebagai bekal utama dalam hidup ini. Kita lihat seekor burung yang terbang. Mengapa burung bisa terbang? Jika jawaban kalian karena seekor burung ditakdirkan bisa terbang atau karena burung itu hidup, jawaban kalian kurang tepat. Seekor burung bisa terbang dikarenakan ia mempunyai sayap,dengan sayap itu burung bisa hidup. Jika burung dapat hidup dengan sayapnya, maka manusia pun harus dapat hidup dengan akalnya. Dengan akal itulah manusia harus mampu menumbuhkan daun dan buah untuk hidupnya.
Setiap manusia diwajibkan oleh Tuhan untuk menuntut ilmu dan pengetahuan sebagai salah satu daun kehidupan. Ilmu Pengetahuan adalah usaha. Agama adalah daun kedua. Ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu pengetahuan menjadi lumpuh. Silakan kalian bayangkan jika seseorang memiliki ilmu pengetahuan yang hebat serta mampu menciptakan nuklir dan sebagainya, tapi tanpa disertai dengan pegetahuan agama, maka pengetahuan yang dimiliki hanya akan digunakan untuk kepentingan nafsu pribadi saja. Mereka akan berbuat tanpa memikirkan nasib orang lain karena ilmu yang mereka ciptakan itu hanya untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka dapat berlaku sewenang-wenang hanya untuk menuruti hawa nafsunya sendiri. Sebaliknya jika agama tanpa ilmu pengetahuan pincang namanya. Jika kita hanya membicarakan soal akhirat tanpa mengindahkan ilmu pengetahuan yang ada, maka terbengkalailah hidup manusia. Soal akhirat bukan untuk ditakuti tetapi untuk diusahakan agar didalam hidupnya manusia harus selalu berbuat baik, menuntut ilmu, berusaha dan berbakti kepada Tuhan yang Maha Esa dan kepada sesama manusia. Demikianlah antara ilmu pengetahuan dan agama harus seimbang, ibarat tongkat dan dengan jalan. Seorang tuna netra berjalan harus memakai tongkat agar tidak tersesat. Ilmu pengetahuan adalah jalan yang harus ditempuh, sedangkan Agama adalah tongkatnya.
Terakhir adalah Ridlo Allah. Setiap manusia sebaiknya mengharapkan keridhoan-Nya. Usaha harus dilakukan oleh setiap manusia tetapi Tuhan yang menentukan. Sukses dan gagal dalam suatu usaha bukanlah merupakan salah Tuhan, melainkan salah manusia itu sendiri. Jika sekali mengalami kegagalan, maka ulangi usaha itu lagi. Jika masih gagal juga ulangi sekali lagi. Dan jika masih gagal maka serahkanlah kegagalan itu kepada Tuhan. Adukan persoalanmu kepada-Nya, bahwa usahamu yang disertai do’a itu telah gagal berkali-kali. Namun harus diingat, apakah engkau sudah mencoba dengan usaha yang lainnya? itulah fungsi Ridlo Tuhan. Jika Tuhan meridloi, maka segala sesuatu yang diinginkan pasti terjadi. Percayalah!.Dalam Qs. Yasin [36] ayat 82 disebutkan “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya,”Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu”.
Demikianlah penjelasan dari kata “AIR TUHAN”. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih😇.
Sumber :
Mustafa, Ian. 1990. Wali Sanga. Bandung : Indah Jaya.
Baca juga Artikel lainnya :
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih anda sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel pada blog ini.