Langsung ke konten utama

Hari Untuk Ibu

Hari ini, hari selasa, tanggal 22 Desember 2020,orang-orang menyebutnya dengan "Hari Ibu". Entah apa dan bagaimana sejarahnya hari ini disebut sebagai hari ibu, karna tak membutuhkan banyak alasan atau sebuah alasan untuk kita mau menetapkan hari ini sebagai Hari Ibu. Yang terpenting adalah kita bisa memberikan apresiasi pada seseorang yang sudah menjadi pahlawan, seseorang yang sudah melahirkan kita. Ada banyak makna dari sebuah kata "Hari Ibu", makna yang terdalam dari seorang anak untuk mencurahkan segala rasa sayang, cinta kasih pada ibunya. Tak sedikit seorang anak  bisa dengan leluasa mencurahkan segala isi hatinya, segala rasa sayang yang ia punya pada seorang ibu yang mengandung, melahirkan, merawat, membesarkan dan mendidiknya hingga menjadi orang yang berkompeten pada masa depannya.Bukan perkara besar kecilnya perasaan sayang yang tumbuh pada hati seorang anak,tetapi pada karakter dan lingkungan seorang anak yang berbeda. Bukan lewat kata-kata saja rasa sayang,cinta dapat diungkapkan melainkan lewat perbuatan pun itu akan leih bermakna.

Ikatan Cinta seorang anak dan ibu takkan terpisahkan oleh jurang apapun juga, ikatan itu akan tetap ada meski adanya kesalahpahaman yang mungkin terjadi antara ibu dan anak.Tidak ada yang sempurna di dunia. Seorang ibu pun tak sempurna,tanpa disadari mereka juga pernah berbuat salah.Itu adalah hal yang wajar karna kita manusia. Begitupun dengan anak,akan ada banyak kesalahan yang ia diperbuat.

Ketulusan seorang ibu akan mampu memaafkan dan melindungi seorang anak dari kesalahan yang pernah ia perbuat. Hati seorang anak akan selalu terikat oleh hati ibu. Kerasnya hati anak akan luluh oleh sentuhan kasih ibu. Kasih seorang ibu pun takkan terkikis oleh waktu meski jarak memisahkan keduanya.

Berbanggalah yang sudah menjadi seorang ibu karna  seorang Ibu pernah menjadi seorang anak,  tapi tak semua anak bisa menjadi seorang ibu.

Untuk ibuku dan ibu di seluruh Dunia, Selamat berHari Ibu..

Semoga aku juga bisa menjadi seorang Ibu.💓




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Berpuisi

 Mimpi Hari ini, esok dan nanti. Kita berusaha mewujudkan mimpi. Yang pernah kita ingini. Mungkin, mimpi ini terlalu tinggi. Sehingga orang lain  melihat kita seakan berambisi. Padahal mereka pernah bilang. Gapailah mimpi setinggi langit. Jika pun terjatuh, Kau akan terjatuh diantara bintang-bintang. Tapi, siapa yang peduli, dengan apa yang mereka pikirkan. Karna kita hanya ingin wujudkan mimpi. Kita hanya ingin membuktikan pada diri sendiri. Kita sedang tidak bermimpi. Hanya saja persiapannya kurang tepat. Membiarkan kesempatan berlalu dengan cepat. Hingga kita tak menyadari sedikit demi sedikit mimpi itu terlepas. Kini, mimpi itu seakan menjauh. Dan  membenarkan anggapan orang-orang. Bahwa kita hanya berambisi. Hingga kita menyadari. Bukan mimpi yang membuat kita berambisi. Hanya, kita belum yakin akan mimpi yang dimiliki. Bukan mimpi yang hanya sebuah keinginan. Tapi, mimpi dengan sebuah perbuatan dan keyakinan mewujudkan. Walau kita seorang  PEREMPUAN .

Tentang Rasa Kecewa

Kecewa.. Kata yang sering kita dapatkan ketika harapan berbeda dengan kenyataan. Memang tidak sedikit kekecewaan akan diterima ketika kita lebih sering berharap pada manusia bukan berharap pada Tuhan. "Sebaik-baiknya harapan adalah berharap pada Tuhan". Terlalu sering berekspektasi pada keinginan kita sendiri, tanpa memberikan toleransi pada ekspektasi  memberikan peluang kekecewaan semakin besar. Bagaimana cara kita dapat  mengontrol rasa kecewa? Pada saat saya mengikuti acara webinar kebetulan yang menjadi pemateri adalah seorang psikolog yang sudah dikenal masyarakat yaitu Mbak Analisa Widyaningrum. Beliau membahas tentang mengendalikan ekspektasi,  yang saya ingat hingga saat ini adalah kita harus  mem berikan toleransi lebih tinggi daripada ekspektasi kita untuk  mengontrol rasa kecewa. Caranya adalah ketika kita memberikan ekspektasi pada suatu keinginan atau apapun itu,  maka  tingkat toleransi akan tidak terjadinya ekspektasi tersebut harus...

W.I.S.U.D.A

source:  IG weloveunej Menurut wikipedia Wisuda adalah upacara peneguhan atau pelantikan bagi seseorang yang telah menempuh pendidikan. Namun bagi saya wisuda merupakan bentuk apresiasi terhadap diri sendiri dari perjuangan menyelesaikan pendidikan. Setiap orang pasti ingin mendapatkan apresiasi untuk dirinya sendiri dan membagikan momen bahagia mereka dengan kerabat terdekatnya. Entah itu wisuda yang pertama,kedua atau yang keberapa kali pun wisuda sangat dinantikan. Sedikit berbagi pengalaman, pada saat wisuda kedua saya yaitu lulus program pasca sarjana saya tidak dapat mengikuti wisuda. Bukan alasan pandemi tapi karena kondisi saya yang tidak memungkinkan pada saat itu. Saya lulus bulan Juli 2019, setelah mendaftar wisuda pada bulan Agustus 2019 saya sakit  dan harus rawat inap selama 5 hari di RS. Saya mengira kondisi saya akan membaik dan segera pulih seperti biasanya ternyata saya salah pada saat pengumuman jadwal wisuda pun saya belum sembuh juga. Manusia hanya bisa be...

Translate

Baca tulisan lainnya